Tari Piring di Atas Pecahan Kaca merupakan salah satu bentuk pertunjukan budaya masyarakak Desa Andaleh, Kecamatan Sungayang, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, yang diwarisi masyarakatnya sejak lama. Seni pertunjukan ini selatu ditampikan pada upacara alek nagari yang diadakan satu kali dalaru setahun, dan pada pesta perkawinan. Ia terbungkus dalam bingkai Sepekan-Kesenian Tradisi dan selalu menjadi tontonan menarik bagi masyarakatnya. Sebagai sebuah produk budaya Minangkabau, Tari Piring dapat dijumpai pada hampir seluruh pelosok desa di Sumatera Barat. Keadaan tersebut merupakan perwujudan dari ekspresi budaya masyarakat agraris Minangkabau. Pada budaya masyarakat agraris itu, herkembang kehidupan mistis yang kadang sejalan dengan berbagai bentuk penampilan kesenian. Salah satunya dapat dilihat dari penampjlan Tari Piring di Atas Kaca di Desa Andaleh, yang menampilkan atraksi mendebarkan, seperti menari piring sambil menginjak pecahan kaca, berguling tanpa memakai pelindung badan, namun tidak mengalami cedera terjadi karena dalam melakukan Tari Piring tersebut mereka mengamalkan salah satu aliran taaawuf yang berkembang di desa itu, yaitu Tarekat Naqsyabandiyah serta hu kebatinan (
Judul: "Misteri di balik pertunjukan tari piring di atas kaca di desa Andaleh-Sumatera Barat"
KADIR, Ernida, Prof.Dr. R.M. Soedarsono
2001 | Tesis | S2 Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa