Pilkada Jakarta yang berlangsung Rabu, 27 November 2024 ini tak hanya menjadi ajang rivalitas pasangan calon, tapi juga arena kompetisi dua tokoh, yakni Anies Baswedan dan Joko Widodo. Sudah jadi rahasia umum, rivalitas antara Anies dan Jokowi dalam politik kian meningkat akhir-akhir ini.
Keduanya pernah satu kubu tapi kemudian berpisah jalan lantas berhadap-hadapan. Kali ini, keduanya memang tak bertarung langsung tapi di belakang gelanggang sebagai peng-endorse paslon yang berbeda. Jokowi di pihak Ridwan Kamil-Suswono, Anies di kubu Pramono Anung-Rano Karno.
Di situlah nama besar, pengaruh, dan harga diri Anies dan terutama Jokowi dipertaruhkan. Bagi warga Jakarta, Anies cukup mendapat tempat. Dia adalah gubernur periode 2017-2022 yang terbilang sukses. Jokowi juga pernah memimpin Jakarta pada 2012-2014, lalu menjadi presiden dua periode.
Hingga masa kampanye berakhir, Pramono-Rano di atas angin. Hasil survei hampir semua lembaga survei menempatkannya di posisi teratas tingkat elektabilitas. Akankah keduanya bakal memenangi pertandingan? Seberapa besar faktor Anies dan Jokowi dalam ikut menentukan sang kampiun? Kenapa pula Jokowi begitu bersemangat mendukung RK-Suswono hingga kemudian 'membangunkan' Anies untuk ikut 'cawe-cawe' di Pilkada Jakarta?
Saksikan perbincangannya dalam Ordal, obrolan mendalam dari orang-orang dalam.
#aniesbaswedan #pilkadajakarta #pilgubjakarta
click our website :
- Media Indonesia: https://mediaindonesia.com
- E-paper Media Indonesia: https://epaper.mediaindonesia.com/
Follow official account MI Com di:
- Twitter Media Indonesia: https://twitter.com/mediaindonesia
- Instagram Media Indonesia: https://www.instagram.com/mediaindonesia
- Facebook Media Indonesia: https://www.facebook.com/mediaindonesia
- TikTok Media Indonesia: https://www.tiktok.com/@media_indonesia
Jangan lupa Follow the Media Indonesia channel on WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaEHhXzE50Uoym8N1I05