Kesenian Tradisional Bantengan yang telah lahir sejak jaman Kerajaan Singasari (situs Candi Jago – Tumpang Malang) sangat erat kaitannya dengan Pencak Silat. Walaupun pada masa itu bentuk kesenian bantengan belum seperti sekarang, yaitu berbentuk topeng kepala Bantengan yang menari. Gerakan tari yang dimainkan mengadopsi dari gerakan Kembangan Pencak Silat . Kesenian tradisional ini berlanjut pada masa Pemerintah Kolonial Belanda terdapat seorang tokoh bernama Mbah Siran yang membuat topeng Bantengan dari tanduk banteng (Ruri Darma Desprianto, 2013:150) di Desa Claket Kecamaten Pacet Kabupaten Mojokerto. Pada masa Orde Lama Kesenian Tradisional Bantengan bermunculan di berbagai daerah pegunungan di Jawa Timur. Bantengan sebenarnya digunakan sebagai hiburan untuk pemain bela diri