MENU

Fun & Interesting

Bhante Jayasilo : Terbalik

Vihara Maggadhamma 439 9 months ago
Video Not Working? Fix It Now

Video ini mengeksplorasi konsep "terbalik" dalam konteks ajaran Buddha. Video ini menantang pemirsa untuk mengevaluasi kembali pemahaman mereka tentang realitas dan bagaimana mereka memandang penderitaan, kebahagiaan, identitas diri, dan keindahan. Poin Utama: Membalikkan Persepsi: Video ini menekankan bahwa kita sering menganggap sesuatu sebagai sesuatu yang permanen atau tidak berubah padahal sebenarnya, hal itu terus berubah. Ini termasuk pengalaman kita tentang kebahagiaan, penderitaan, dan bahkan rasa diri kita. Ilusi Diri: Video ini menyelidiki konsep "atta" (diri) dan menjelaskan bahwa itu adalah sebuah konstruksi, ilusi yang diciptakan oleh pikiran kita. Kita cenderung percaya bahwa perasaan, pikiran, dan bahkan tubuh fisik kita bersifat permanen dan tidak berubah, yang mengarah pada penderitaan. Akar Penderitaan: Video ini mengidentifikasi "avija" (ketidaktahuan) sebagai akar penyebab penderitaan. Melalui ketidaktahuan, kita menciptakan keterikatan, berpegang teguh pada keinginan, dan mengalami frustrasi dan kemarahan. Pentingnya Kesadaran Penuh: Video ini menyoroti pentingnya kesadaran penuh sebagai alat untuk terbebas dari siklus penderitaan. Video ini mendorong pemirsa untuk mempraktikkan kesadaran penuh akan pikiran, perasaan, dan tindakan mereka, sehingga mengurangi cengkeraman keterikatan dan penolakan. Memupuk Kasih Sayang dan Kebaikan: Video ini membahas pentingnya menanggapi situasi sulit dengan kasih sayang dan kebaikan, bukan kemarahan atau kebencian. Hal ini dicapai melalui pengakuan keterkaitan semua makhluk dan pemahaman bahwa penderitaan adalah pengalaman universal. Contoh yang Digunakan: Kisah Soto: Video ini menggunakan kisah tentang seseorang yang menyerobot antrean untuk makan soto (sup tradisional Indonesia) untuk menggambarkan bagaimana kita sering bereaksi terhadap situasi dengan kemarahan dan penghakiman, tanpa sepenuhnya memahami akar penyebab konflik. Kisah Gajah: Pembicara menggunakan kiasan tentang orang buta yang mencoba memahami seekor gajah untuk menunjukkan bagaimana persepsi kita yang terbatas dapat menyebabkan kita menciptakan pemahaman yang tidak lengkap dan akhirnya tidak akurat tentang realitas. Kisah Kutu: Pembicara bercerita tentang seorang pendeta yang menjadi terikat dengan jubahnya dan terlahir kembali sebagai kutu dalam jubah yang sama. Kisah ini menggambarkan bahaya keterikatan dan bagaimana hal itu dapat menyebabkan penderitaan. Hal Penting: Membalikkan pemahaman kita tentang realitas dapat mengarah pada pembebasan dari penderitaan. Menumbuhkan kesadaran dan memahami ketidakkekalan semua hal dapat membantu kita mengembangkan kasih sayang dan kebaikan yang lebih besar. Mengenali sifat ilusi diri dapat membebaskan kita dari cengkeraman keterikatan, penolakan, dan siklus kelahiran kembali. Mempelajari dan mempraktikkan ajaran Buddha dapat membantu kita mengubah pikiran kita dan menjalani kehidupan yang lebih damai dan memuaskan. Untuk lebih jelasnya silahkan tonton video ini. Tolong di LIKE dan SUBSCRIBE channel ini. Terima kasih Website / viharamaggadhamma

Comment