LIFE AFTER PRISON adalah sebuah program yang mengangkat sisi kehidupan para mantan narapidana terorisme dalam menjalani kehidupan di masyarakat. Dalam episode kelima ini kita akan melihat sisi lain kehidupan dari sosok Arif Patoni, mitra deradikalisasi BNPT yang dahulu pernah bergabung dengan kelompok teroris ISIS.
Fokus menjadi pengusaha muda di Sidoarjo, Jawa Timur, Arif Patoni telah menyesal akibat pernah membiarkan dirinya terjerumus ke paham radikalisme yang sangat berbahaya. Pernah memiliki mindset dan pemahaman yang sempit, Arif merasa tidak dapat berbuat baik bagi dirinya, keluarganya, dan Masyarakat. Namun ia tidak Terpaku dalam penyesalan, sebaliknya ia memilih bangkit dari masa lalu dan menekuni usaha penjualan produk digital. Bahkan, ia dapat mempekerjakan beberapa karyawan di daerahnya. Keuntungan dari usahanya ia manfaatkan untuk berbagi rezeki melalui “tradisi” Jumat Berkah.
Kepada generasi muda sebagai kelompok yang rentan terpapar radikalisme, Arif mengajak pemuda agar memiliki sikap kritis sehingga tidak mudah menyerap informasi tanpa mencari tahu kebenarannya terlebih dulu.
“Saya dulu itu kenapa kok sampe benar2 terjerumus terlalu dalam, karena gak ada pembanding. Jadi, ketika kita tau ayat atau dalil, atau perkataan orang2 ustadz misalnya, kalau kita gakpunya pembanding, kita akan rawan dalam mencerna, menerima informasi. Pesan saya untuk generasi muda, carilah ustadz yg memiliki kapasitas ilmu yg memadai, yg jadi pembanding.” -Arif Patoni
==================================================================
Update terus informasi seputar kegiatan dan program kerja BNPT RI melalui website di bawah ini:
https://www.bnpt.go.id/
https://tv.bnpt.go.id/
Ikuti juga akun media sosial BNPT RI:
Instagram : https://www.instagram.com/bnptri/?hl=id
Twitter : https://twitter.com/BNPTRI
Fan Page : https://www.facebook.com/BNPT-Republik-Indonesia-113030210615583/?ref=page_internal