MENU

Fun & Interesting

GURU HONORER YANG BERJALAN 22 KM TIAP HARI PEROLEH BANTUAN DARI PAK PRABOWO

Yayasan GSN 42,672 2 weeks ago
Video Not Working? Fix It Now

Sosok guru honorer bernama Empan Supandi menggugah hati banyak orang lantaran perjuangannya yang luar biasa demi bisa mendidik anak bangsa. Demi mengajar di MTs Thoriqul Hidayah di Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, Empan Supandi rela berjalan kaki sejauh 22 kilometer setiap hari (berangkat dari rumahnya ke tempat mengajar 11 km dan pulang 11 km, jadi bolak-balik Pak Empan berjalan kaki 22 km), padahal ia hanya digaji Rp200 ribu per bulan. Melalui Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (YGSN), Presiden Prabowo memberikan bantuan modal usaha dan juga akan menambah gaji untuk Pak Guru Empan setiap bulannya. Modal usaha dari Pak Prabowo itu diantar langsung ke rumah Empan Supandi di Kampung Ciguha, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, oleh Wakil Ketua YGSN, Nanik S. Deyang, yang juga Wakil Ketua Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), pada Senin (27/1). Dengan menempuh perjalanan lebih dari lima jam dari Jakarta ke rumah Empan karena jalanan yang rusak parah di Kecamatan Cisaat dan Kecamatan Jampang Tengah yang menjadi jalur menuju rumahnya, akhirnya tim YGSN harus meninggalkan mobil di pinggir jalan dan melanjutkan perjalanan dengan dibonceng motor menuju tempat tinggal Empan. Rumah Empan yang berada di ujung jalan itu memang terlihat reot, tidak jauh berbeda dengan rumah-rumah para tetangganya yang rata-rata hanya menjadi buruh tani atau petani kecil. Di rumah panggung yang hampir ambruk itu, Empan, yang diceraikan istrinya sejak tahun 2015, tinggal bersama dua anak perempuannya. Anak pertama sudah menikah, sedangkan anak kedua masih duduk di bangku SMP. Saat tim YGSN tiba di rumah Empan, terlihat di halaman rumahnya ada sepeda motor baru yang ternyata diberikan oleh Relawan Sehati. Memang sejak video yang mengunggah keseharian Empan berjalan kaki untuk mengajar sejauh 22 km bolak-balik menjadi viral, banyak pihak yang bersimpati kepadanya. Pak Empan yang berusia 51 tahun layak disebut pahlawan pendidikan. Dengan segala keterbatasan, jangankan motor, sepeda ontel dan handphone saja ia tidak punya. Namun semangatnya untuk memberikan ilmu kepada anak-anak di Kecamatan Jampang Tengah, Sukabumi, tidak pernah surut. Selama 13 tahun ini, Empan yang sebetulnya hanya lulus paket C (sederajat SLTA) rela berjalan kaki setiap hari untuk mengajar berbagai mata pelajaran, mulai dari olahraga, sejarah Islam, hingga saat ini mengajar Bahasa Inggris kepada sekitar 50 murid di MTs Thoriqul Hidayah. Saat ditanya bagaimana ia bisa mengajar Bahasa Inggris, Empan jujur mengaku bahwa ia sama sekali tidak pernah sekolah atau kursus Bahasa Inggris. Ia hanya pernah memiliki pengalaman bekerja di perusahaan Korea saat muda dulu dan pernah beberapa waktu menemani seorang bule memancing, sehingga ia sedikit-sedikit bisa berbahasa Inggris. Belakangan, dengan meminjam handphone anaknya, Empan kadang-kadang belajar Bahasa Inggris lewat YouTube. "Soalnya di sekolah nggak ada guru Bahasa Inggris, jadi saya disuruh mengajar Bahasa Inggris sama teman-teman," kata Empan yang memenuhi kebutuhan hidupnya dengan berjualan sayuran hasil sawah tetangganya saat libur mengajar pada Sabtu dan Minggu. Setelah viral dan mendapatkan bantuan motor dari Relawan Sehati, kini Empan diantar oleh menantunya ke sekolah dan dijemput saat pulang. Saat dipanggil Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, dan diwawancara di kanal YouTube sang gubernur, Empan diberi modal Rp5 juta yang sekarang mulai digunakan anaknya untuk berdagang sembako kecil-kecilan di rumahnya. Meski belum diwujudkan, Dedi juga menjanjikan bantuan sebesar Rp100 juta untuk memperbaiki rumah Empan yang hampir ambruk. Sementara itu, selain memberikan bantuan modal kepada Empan, YGSN juga membagikan tas sekolah, alat tulis, buku, dan makanan (roti) kepada anak-anak di kampung Pak Guru Empan.

Comment