Pernahkah Kita Sulit untuk Tetap Istiqomah di Jalan Allah?
Dalam hidup, banyak faktor yang bisa menggoyahkan keimanan kita. Mulai dari kekafiran, kesyirikan, hingga kemunafikan, semua ini bisa membuat kita tersesat dari jalan yang lurus. Bukan hanya itu, perbuatan bid'ah juga bisa menjauhkan kita dari jalan yang benar. Selain itu, apakah kita menganggap dosa-dosa kecil sebagai sesuatu yang remeh? Padahal para sahabat dulu menganggapnya seperti gunung yang akan menimpa mereka. Kini banyak dari kita yang menganggap dosa seperti lalat yang mudah diusir. Bagaimana dengan kita? Apakah kita sudah benar-benar takut kepada Allah?
Di video ini, Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas rahimahullah akan membahas bagaimana dosa dan maksiat, pergaulan yang buruk, cinta dunia, serta fitnah syahwat dan syubhat bisa merusak keistiqomahan kita. Mari kita simak dan renungkan bersama agar kita bisa terus istiqomah di jalan Allah.
Perkara yang Dapat Menghilangkan Sikap Istiqomah:
1. Kekafiran, Kesyirikan, Murtad, dan Kemunafikan: Ini adalah faktor-faktor utama yang menghilangkan istiqomah seseorang dari jalan Allah.
2. Perbuatan Bid'ah: Menganggap remeh bid'ah bisa menjauhkan kita dari siratal mustaqim.
3. Dosa dan Maksiat: Menganggap dosa sebagai sesuatu yang ringan sangat berbahaya. Para sahabat menganggap dosa sebagai sesuatu yang besar dan selalu takut kepada Allah.
4. Pergaulan yang Buruk: Teman yang tidak baik agama dan akhlaknya bisa mempengaruhi kita. Pilihlah teman yang baik akhlaknya karena mereka memiliki pengaruh besar terhadap keistiqomahan kita.
5. Cinta Dunia dan Tamak kepada Dunia: Terlalu sibuk dengan dunia dapat membuat kita lupa akan tujuan akhirat. Rezeki sudah diatur oleh Allah, dan yang terpenting adalah merasa cukup dan bersyukur dengan apa yang diberikan.
6. Fitnah Syahwat dan Syubhat: Fitnah syahwat bisa merusak niat dan tujuan ibadah, sementara fitnah syubhat bisa merusak ilmu dan keyakinan kita.
Mari kita bersama-sama berdoa agar Allah subhanahu wa ta'ala selalu memberikan kita kekuatan untuk menjaga keistiqomahan dalam beribadah, menjauhkan kita dari segala bentuk maksiat, dan memberikan kita teman-teman yang baik yang selalu mengingatkan kita pada kebaikan. Jadikan akhirat sebagai tujuan utama dalam hidup kita karena kehidupan dunia ini hanyalah sementara.