Glosarium dari percakapan ini:
https://sgpp.me/la-galigo-glossary
-----------------------
Peradaban Bugis jauh lebih maju dari yang kita kira. Sejak berabad-abad lalu, mereka telah mengenal sistem hukum, demokrasi, bahkan konsep gender yang lebih inklusif dari banyak masyarakat modern saat ini. Dalam La Galigo—naskah epik yang lebih panjang dari Mahabharata—terdapat jejak kebijaksanaan leluhur Bugis tentang keseimbangan antara Langit dan Bawah Laut, serta bagaimana manusia harus hidup selaras dengan alam.
Dalam episode ini, Bagus Muljadi berbincang dengan Nurhayati Rahman, filolog yang mendedikasikan hidupnya untuk menerjemahkan dan mendigitalkan naskah La Galigo.
Apa saja yang bisa kita pelajari dari kebijaksanaan Bugis? Mengapa sejarah mereka seolah ditenggelamkan?
#Chronicles #BagusMuljadi #LaGaligo
-----------------------
Episode Chronicles lainnya yang mungkin Anda sukai:
https://youtu.be/85HgmrxjsFs?si=3Fw5TIiwh8GjJJ9B
https://youtu.be/H34o6Q6vlP4?si=CG9mtqGOJsmI69BC
https://youtu.be/dH42qHjMfTg?si=jghOXw0IaZaceP1P
-----------------------
Catatan dan referensi percakapan di Chronicles:
https://sgpp.me/knowledgebank
-----------------------
Untuk ajakan kolaborasi dan kerja sama, hubungi kami di sini:
https://sgpp.me/contactus
-----------------------
Bab
00:00 - Intro
02:31 - Tugas filologi: Merekonstruksi kebudayaan kuno
03:31 - Mula-mula jatuh cinta dengan teks kuno
08:55 - Sejarah La Galigo
11:27 - Isi dan nilai filosofis La Galigo
20:27 - Demokrasi a la Bugis
27:18 - Progresif! Bugis mengakui 5 gender, bukan 2
37:21 - Seimbangnya hak individu dan hubungan sosial
41:36 - Cara dan momen La Galigo didendangkan
47:24 - Etika lingkungan dalam La Galigo
57:30 - Filosofi tertinggi orang Bugis
1:00:55 - Konsep keadilan Bugis beda dengan Barat
1:03:35 - Dampak kolonialisme terhadap masyarakat lokal
1:11:48 - Nasionalisme dan keindonesiaan yang kebablasan
1:20:05 - “Kita harus federal,”
1:27:25 - Dunia terlalu eksak, matematik, dan materialistis