“Ngangkring” merupakan feature video yang berangkat dari fenomena budaya sosial yang berkembang di Yogyakarta. Feature ini menggambarkan bagaimana angkringan tidak hanya berfungsi sebagai tempat makan sederhana, tetapi juga sebagai ruang sosial dan politik yang penuh makna.
Feature video ini menghadirkan potret kehidupan di angkringan sebagai ruang interaksi masyarakat dari berbagai latar belakang sosial. Video ini menunjukkan bagaimana angkringan berperan sebagai tempat berkumpulnya mahasiswa, pekerja, dan masyarakat umum untuk berbincang, bercanda, bahkan mendiskusikan isu-isu sosial dan politik yang sedang berkembang.
Melalui narasi dan visual, “Ngangkring” menggambarkan suasana angkringan yang akrab dan egaliter, tempat diskusi informal sering kali menjadi sarana untuk menyuarakan pendapat atau berbagi gagasan. Video ini memperlihatkan sisi lain dari angkringan, yang tidak hanya menjadi simbol budaya Yogyakarta, tetapi juga menjadi ruang demokrasi lokal yang nyata.
Feature video ini menampilkan dua sisi kehidupan angkringan, yaitu sebagai ruang santai penuh kehangatan dan sebagai ruang yang memfasilitasi dialog sosial. Dengan sudut pandang yang beragam, “Ngangkring” menyajikan wawancara dengan pemilik angkringan, pelanggan, pengamat sosial dan pengamat budaya untuk memberikan perspektif yang lebih dalam tentang makna angkringan di kehidupan masyarakat Yogyakarta.
“Ngangkring” tidak hanya menampilkan keindahan budaya lokal melalui narasi dan visualisasi, tetapi juga menggali peran sosial angkringan sebagai salah satu elemen penting dalam dinamika kehidupan masyarakat. Melalui pendekatan ini, feature ini diharapkan dapat menyadarkan audiens tentang pentingnya ruang sosial seperti angkringan dalam memperkuat hubungan antarindividu dan membangun solidaritas masyarakat.