“Tuhan telah mati. Tuhan tetap mati. Dan kita telah membunuhnya. Bagaimana kita bisa menghibur diri kita sendiri, para pembunuh dari segala pembunuh?”
Nietzsche, salah satu filsuf paling berpengaruh yang pernah ada, mengatakan ini dalam tulisannya, dan telah diartikan dan digunakan dengan salah oleh banyak orang. Banyak ateis dan anak remaja yang gila nihilisme mengucapkan ini dimana-mana untuk membenarkan ketiadaan keyakinan yang mereka miliki. Namun, semua itu salah, maksud sebenarnya perkataan ini bukanlah secara harfiah, melainkan simbolis.
TIMESTAMP
0:00 Intro
1:12 Friedrich Nietzsche
3:21 Kritik Terhadap Agama
7:11 Agama dan Kemundurannya
11:02 Manusia Terakhir
15:30 Ubermensch
19:09 Penutup
Bergabung: https://www.youtube.com/channel/UCd3PgaVcVCgfT_W_i78n0zg/join
SOCIAL MEDIA
Instagram: https://www.instagram.com/ardhianzy/
TikTok: https://www.tiktok.com/@ardhianzy?_t=8ii6KxflwYc&_r=1
WHO AM I
Ardhianzy adalah channel yang dinarasikan oleh seorang mahasiswa di suatu universitas di Indonesia. Di channel ini kita sama-sama membicarakan ide-ide menarik dalam filsafat dan psikologi dan seringnya dari kacamata karakter yang ada dalam anime, film, game dan media lainnya.
CREDIT
Written by @ar.di.ansyah
Edited by @valdi.zaelani
MUSIC
Monster ost part I & II
SOURCES
Thus Spoke Zarathustra (1883-1885) Friedrich Nietzsche
The Gay Science (1881) Friedrich Nietzsche
Beyond Good and Evil (1886) Friedrich Nietzsche
On the Genealogy of Morality (1887)
Ecce Homo (1908)
https://www.britannica.com/biography/Friedrich-Nietzsche
https://iep.utm.edu/nietzsch/