Dolanan Bocah
Dalem Singodikaran berudia
Anak-anak ini
Berkumpul
di Dalem Singodikaran
Dusun Kadisono
Kelurahan Margorejo
Tempel Sleman
Untuk bermain
Dolanan Lawas
Mereka
Masih terlalu belia
untuk merasakan
keruweran dunia
Dalem Singodikaran terletak di Padukuhan Kadisono, Kelurahan Margorejo, Kapanewon Tempel, berwujud rumah kayu berbentuk joglo yang dibangun dalam dua tahapan. Bagian belakang berdiri tahun 1790 M dan bagian depan tahun 1800 M oleh Demang RM Sentani Singodikoro yang masih memiliki darah garis keturunan Kanjeng Sultan Hamengku Buwono II. Jalan masuk menuju ke tempat itu melewati jalan kecil yang diapit tembok batu setinggi orang dewasa, diantara pepohonan yang rindang menuju ke halaman yang menghampar rumput luas. Di tempat itulah Dalem Singodikaran setiap tahun mengadakan Festival dolanan bocah, dengan berbagai permainan anak-anak jaman dahulu, seperti macanan, bentik, egrang dan sebagainya. Setiap bulan Dalem Singodikaran mengundang anak-anak untuk bermain permainan-permainan jaman dahulu itu.
Menurut penjelasan Bapak R Chaerul Wardana, pemangku dalem Singodikaran, yang masih keturunan Demang RM Sentani, yang ditemui Senin, 4 September 2023, pada tahun 1855 HB V wafat pada usia 34 tahun dan saat itu Permaisuri pertama GKR Kencono tidak berputra. Sedang Permaisuri kedua GKR Sekar Kedaton masih hamil tua. Sekar Kedaton melahirkan putra 14 hari setelah wafatnya ayahandanya. Putra Sekar Kedaton ini bernama RM Timur Muhammad atau Pangeran Suryaningalaga. Setelah RM Muhammad menginjak remaja, bersama ibunya menyingkir dari istana dan sempat bersembunyi di tempat ini. Namun keduanya tertangkap oleh Belanda dan diasingkan ke Manado sampai wafatnya. Kejadian ini dikenal dengan Peristiwa Suryongelangan.
Sejak tahun 2012, bangunan ini ditetapkan menjadi Cagar Budaya dan oleh Paguyuban Putra Putri Wayah Trah Mentaram Indonesia (PUWATRAMA) juga ditetapkan sebagai Situs Pesanggrahan Monumen Keluarga “SURYONINGALOGO” yang dikukuhkan dalam akta notaris tahun 2016.