MENU

Fun & Interesting

Siaga Bencana Jangan Cuma Wacana | Bedah Editorial MI

Media Indonesia 1,077 2 days ago
Video Not Working? Fix It Now

MetroTV, Datangnya musibah bencana alam tidak bisa ditolak. Namun, bencana sesungguhnya dapat dicegah atau sekurang-kurangnya diminimalisasi dampak dan akibatnya. Pada titik itu, langkah mitigasi dan antisipasi menjadi kunci. Sialnya, bangsa ini masih saja memelihara kegagapan dalam dua hal tersebut. Padahal, bencana tak henti menyapa negeri ini. Pada satu waktu, seperti saat ini dan beberapa waktu terakhir, mungkin bencana hidrometeorologi basah yang paling mendominasi. Namun, untuk waktu yang lain, boleh jadi bencana geologi dan bencana kekeringan yang akan mendapat 'giliran'. Artinya, potensi bencana selalu ada. Akan tetapi apa yang kita dan negara ini selalu lakukan? Lebih sering lupa ketimbang waspada dan bersiaga. Kita lupa bahwa Indonesia secara geografis teramat rawan dengan bencana. Pun, selalu alpa untuk menjadikan kejadian-kejadian bencana sebelumnya sebagai pelajaran mahapenting untuk terus-menerus menguatkan antisipasi dan mitigasi bencana. Bencana hidrometeorologi yang melanda sejumlah daerah belakangan ini menjadi bukti bahwa kita seperti tidak pernah serius mengantisipasi bencana. Akibatnya fatal. Tidak hanya menimbulkan kerugian material, tapi juga merenggut korban jiwa. Kejadian tanah longsor di Pekalongan, Jawa Tengah, misalnya, menyebabkan 20 orang tewas tertimbun longsor. Di Bali, delapan orang meninggal dunia juga akibat terjangan bencana tanah longsor. Pun, banjir di pantai utara Jawa Tengah yang mengakibatkan ribuan rumah terendam dan jalur transportasi lumpuh. Padahal, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah jauh hari memprediksi cuaca yang bakal berlangsung ekstrem di sejumlah wilayah. Dengan fakta masih banyaknya korban dari bencana-bencana belakangan ini, itu menunjukkan bahwa proyeksi cuaca BMKG yang dikeluarkan lebih dini tidak dijadikan basis untuk melakukan mitigasi. Tingkat kewaspadaan dan perilaku cuek terhadap peringatan bencana yang masih tinggi membuat saban bencana datang selalu memakan korban jiwa. Sesungguhnya, teknologi prakiraan cuaca sudah makin canggih. Akurasi atas prediksi yang dihasilkan juga telah kian presisi. Prakiraan cuaca pun kini ditopang pemodelan berbasis dampak. Namun, secanggih apa pun teknologi prakiraan cuaca yang dipakai bakal percuma apabila sikap cuek dan nirwaspada masih dibiarkan menggelayuti pemangku kebijakan, utamanya pemerintah daerah sebagai otoritas pengambil kebijakan di wilayah masing-masing. Ke depan, tidak bisa tidak, 'rezim' cuek terhadap mitigasi bencana harus diakhiri. Hentikan kebiasaan lama. Bertindak lambat, instan, dan parsial dalam menangani bencana harus jadi kamus usang yang ditinggalkan. Pemerintah, khususnya pemda mesti melipatgandakan keseriusan dan tidak boleh sekalipun lalai dalam hal antisipasi dan mitigasi bencana. Bagaimanapun pemda punya tanggung jawab besar untuk memperhatikan kondisi peralatan dan infrastruktur kebencanaan, serta memantau secara rutin wilayah dengan risiko tinggi bencana. Pada saat bersamaan, mereka juga harus lebih peduli dengan informasi, peringatan dini, dan instruksi yang berasal dari otoritas berwenang, baik BMKG maupun BNPB. Kita semua tentu prihatin, sedih, atas bencana yang beruntun terjadi. Namun, keprihatinan, kesedihan, tidak akan berarti apa-apa tanpa evaluasi menyeluruh. Hal itu amat penting supaya masyarakat tidak melulu menjadi korban dari sikap kesiagaan bencana yang tak jelas, samar-samar, dan kerap berhenti sebatas wacana. #EditorialMetrotv #BedahEditorialMI #SiagaBencanaJanganCumaWacana #bmkg #penangananbencana #bnpb click our website : - Media Indonesia: https://mediaindonesia.com - E-paper Media Indonesia: https://epaper.mediaindonesia.com/ Follow official account MI Com di: - Twitter Media Indonesia: https://twitter.com/mediaindonesia - Instagram Media Indonesia: https://www.instagram.com/mediaindonesia - Facebook Media Indonesia: https://www.facebook.com/mediaindonesia - TikTok Media Indonesia: https://www.tiktok.com/@media_indonesia Jangan lupa Follow the Media Indonesia channel on WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaEHhXzE50Uoym8N1I05

Comment