Diciptakan Langit, Bumi dan Seisinya untuk mengenal Allah - Ary Ginanjar Agustian. #aryginanjar #motivasiislam #tauhid 00:00 Penjelasan Surat Ali ‘Imran Ayat 190 - 191 09:45 Pesan pesan Ary Ginanjar secara IQ 26:26 Pentingnya belajar Tauhid 27:02 Cerita Nabi Musa AS tentang kebesaran Allah SWT 30:38 Pelajaran gempa Donggala dan tsunami 32:07 3 cara mengingat diri kita siapa 46:50 99 Asmaul Husna - Ary Ginanjar secara IQ Surat Ali ‘Imran Ayat 190 إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ لَءَايَٰتٍ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ Arab-Latin: inna fī khalqis-samāwāti wal-arḍi wakhtilāfil-laili wan-nahāri la`āyātil li`ulil-albāb Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, Surat Ali ‘Imran Ayat 191 ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًا سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ Arab-Latin: allażīna yażkurụnallāha qiyāmaw wa qu'ụdaw wa 'alā junụbihim wa yatafakkarụna fī khalqis-samāwāti wal-arḍ, rabbanā mā khalaqta hāżā bāṭilā, sub-ḥānaka fa qinā 'ażāban-nār Artinya: (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. Penjelasan dari tentang ayat yang sangat dahsyat, hamun seiring waktu banyak dilupakan oleh mahluk di Bumi ini. Terdapat berbagai penjelasan dari berbagai ahli tafsir mengenai isi surat Ali Imran ayat 190-191, di antaranya sebagai berikut: Mereka adalah orang-orang yang selalu mengingat Allah dalam segala kondisi, baik saat berdiri, duduk, maupun berbaring. Mereka merenungkan kebesaran ciptaan langit dan bumi sambil berkata, "Ya Tuhan kami, Engkau tidak menciptakan makhluk ini dengan sia-sia. Engkau Maha Suci dari hal itu. Maka jauhkanlah kami dari siksaan neraka." (Tafsir al-Muyassar) Mereka adalah orang-orang yang senantiasa mengingat Allah dalam setiap keadaan. Baik saat berdiri, duduk, maupun berbaring. Mereka juga selalu menggunakan akal pikiran mereka untuk memikirkan kebesaran ciptaan langit dan bumi. Mereka berkata, "Ya Rabb, Engkau tidak menciptakan makhluk yang begitu besar ini untuk bersenda gurau. Engkau Maha Suci dari segala bentuk kesia-siaan. Maka jauhkanlah kami dari azab Neraka, dengan membimbing kami kepada perbuatan yang baik dan melindungi kami dari perbuatan yang buruk." (Tafsir al-Mukhtashar) Mereka adalah orang-orang yang selalu mengingat Allah dalam segala kondisi, baik saat berdiri dalam shalat, duduk di majelis mereka, maupun bersandar dalam keadaan junub. Mereka memikirkan keagungan ciptaan langit dan bumi dan meyakininya. Mereka berkata, "Ya Tuhan Kami, Engkau tidak menciptakan ini dengan sia-sia dan hanya sebagai hiburan semata, tetapi Engkau menciptakannya sebagai petunjuk atas kekuasaan dan hikmahMu. Kami menyucikanMu dari segala sesuatu yang tidak sesuai denganMu dan dari segala bentuk kesia-siaan. Maka jadikanlah ketaatan kami kepadaMu sebagai pelindung dari neraka."