Hello My Rays of Light~💛
Buat yang abis sholat jumatan, lalu baca surat cinta dan nonton video ini, aku mau bilang; "Makasih kamu gak meninggalkan ibadahmu dan tetap ingat aku~🫶"
Buat yang bela-belain nonton video ini di sela-sela waktu kalian yang sibuk, aku sangat berterima kasih dan bersyukur.
Semoga aku gak sia-sia-in waktu kalian~🥹
--------------------------------------------------------------
Update paling penting!
((Semoga kalian udah nonton videonya sampai habis — biar kita nyambung ngobrol tentang ini 😆))
Ternyata aku beneran gak dipungut biaya apa pun.
Kalo dipikir-pikir, tentu aja, soalnya kan itu bentuk per-minta-maaf-an mereka untuk apa yang terjadi.
Tapi...
Ada satu kejadian yang aku baru tau belakangan. Dan ini yang bikin aku gak enak banget — tapi juga bersyukur banget.
Jadi begini ceritanya.
Bentar.
Aku panggil Curut dulu.
👽: Curuuut~!
((Curut jalan menghampiriku))
🐥: Auuuuuuuu~ Udah, Iaaa'.
((Curut cosplay jadi serigala))
Owkay. Kita mulai ceritanya.
Kalian tau kan kalo aku tipe yang menghindari sarapan.
Bukan karena malas.
Emang belum lapar aja di jam segitu.
Lagipula kalo disuruh pilih, waktu 15-20 menit untuk sarapan lebih baik digunakan untuk ngulet di ranjang.
Maklum. Alien mageran.
HAHAHAHA
Kita tau banget lah.
Setiap orang bisa berubah.
Kehidupan sifatnya dinamis.
Begitu pula dengan aku.
Ya, aku tau sih. Aku alien.
Tapi aku sering berinteraksi dengan manusia 24/7 selama hampir 10 tahun.
Jadi tentu aja aku udah bisa beradaptasi dengan konsep ini.
Semenjak mulai gym, aku mulai membiasakan diri untuk sarapan.
Kalo gak sarapan, Mas Junta bisa ngomel karena gak bisa "siksa" aku dengan semestinya — soalnya aku jadi gak punya tenaga atau keliyengan — yang berakhir dengan sok manja, "Mas Junta, aku gak kuat. Mau mati."
Mas Junta be like:
SIAPA SURUH GAK SARAPAN!
UDAH TAU NEWBIE PAKAI SOK-SOKAN SKIP SARAPAN.
🤣🤣🤣
--------------------------------------------------------------
Aku stay di Dialoog selama 5 malam.
Hari pertama sarapan, seorang pelayan pria yang super ramah (semua crewnya ramah) menyambutku,
"Pagi Kak Ria, hari ini mau minum kopi mungkin?"
Tentu aja aku langsung jawab,
"Pagi~ Boleh deh, Mas. Ice Coffee Latte tanpa gula."
Dan Ara juga pesan yang sama denganku.
Ini terjadi di setiap sarapan.
Selama 5 hari.
Di hari ke-empat, Ara turun sarapan duluan karena aku masih ngurusin upload-an video.
Begitu udah kelar upload, aku langsung nyusul sarapan ke bawah.
Di situ lah aku mengetahui fakta mencengangkan.
👱♀️: Cong, lo tau gak? Tadi gue pesan kopi seperti biasa, kan. Tapi waiternya bilang, "Kalau kopi kena additional charge gapapa, Kak?"
👽: Oh, berarti dari kemarin itu kita kena charge? Ya udah gapapa. Lo gak jadi pesan?
👱♀️: Tunggu. Gak lama, ada yang nyamperin gue. Dia minta maaf karena pelayan sebelumnya belom tau kalo gue tim dari Ria SW.
👽: Hah? Maksudnya?
👱♀️: Gila, cong. Jadi kopi-kopi yang kemarin itu bukan bagian dari breakfast. Tapi karena lo, mereka kasih gratis.
👽: Hah?
Aku bengong.
Rasanya aku pengin banget bilang, "Mas, semua kopi dari hari pertama dimasukin ke dalam bill aja, ya."
Tapi aku urungkan niat.
Mengecilkan niat baik dan sikap menghargai mereka terhadap aku — bukan hal yang baik, kan?
Aku berterima kasih sekali untuk segala hal yang mereka kasih ke aku selama aku nginap di sana.
Tentu aja aku akan nginap di sana lagi ketika main-main ke Banyuwangi.
Tapi lain kali itu adalah ketika aku sepenuhnya liburan. Bukan kerja~😉
Semoga ada kesempatannya🙏
Terima kasih untuk semua orang baik 💛
xoxo,
RSW