MUQADDIMAH KITAB RIYADHUS SHALIHIN
Ustadz Ammi Nur Baits حَفِظَهُ الله تعالى
🗓️ Senin, 24 Februari 2025
🏢 Masjid Mina Jakal, Sleman
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Kajian pagi ini kita akan membahas tentang Kitab Riyadhus Shalihin, maknanya adalah taman-taman orang shalih, karena taman orang shalih itu adalah ilmu, bagi orang shalih belajar ilmu agama itu sedang berada di taman sehingga merasakan kebahagiaan dengan keimanan. Dengan belajar akan menambah iman seorang hamba. Shahabat mulia Mu'adz bin Jabal radhiyallahu anhu berkata,
اِجْلِسْ بِنَا نُؤْمِنُ سَاعَةً
“Duduklah dengan kami, kita beriman sesaat.” (Shahih Al-Bukhari Kitabul Iman) .
Beliau adalah Yahya bin Syaraf bin Hasan bin Husain An-Nawawi Ad-Dimasyqiy, Abu Zakaria. Beliau dilahirkan pada bulan Muharram tahun 631 H di Nawa, sebuah kampung di daerah Dimasyq (Damascus) yang sekarang merupakan ibukota Suriah. Imam Nawawi meninggal pada 24 Rajab 676 H –rahimahullah-.
Karya Imam An Nawawi diantaranya di bidang hadits Riyadhush Shalihin, bidang fiqih Raudhatuth Thalibin, bidang akhlak Bustanul Arifin, dan lain-lain. Kitab Riyadhus Shalihin sudah berumur ratusan tahun, selama karya ini tersebar dan dipelajari maka pahalanya akan mengalir bagi penulisnya walaupun penulisnya umurnya tidak panjang, inilah umur yang ke-2.
Dalam muqadimahnya, Imam an-Nawawi menjelaskan bahwa manusia dan jin diciptakan untuk beribadah hanya kepada Allah
وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Artinya: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.[Az-Zariyat Ayat 56]
Sudah selayaknya hamba menyadari tujuan diciptakan sehingga bersikap zuhud terhadap dunia, karena di dunia hanya sebentar,
إِنَّمَا مَثَلُ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا كَمَآءٍ أَنزَلْنَٰهُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ فَٱخْتَلَطَ بِهِۦ نَبَاتُ ٱلْأَرْضِ مِمَّا يَأْكُلُ ٱلنَّاسُ وَٱلْأَنْعَٰمُ حَتَّىٰٓ إِذَآ أَخَذَتِ ٱلْأَرْضُ زُخْرُفَهَا وَٱزَّيَّنَتْ وَظَنَّ أَهْلُهَآ أَنَّهُمْ قَٰدِرُونَ عَلَيْهَآ أَتَىٰهَآ أَمْرُنَا لَيْلًا أَوْ نَهَارًا فَجَعَلْنَٰهَا حَصِيدًا كَأَن لَّمْ تَغْنَ بِٱلْأَمْسِ ۚ كَذَٰلِكَ نُفَصِّلُ ٱلْءَايَٰتِ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Artinya: Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dan langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya, dan pemilik-pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang berfikir.[Yunus Ayat 24]
wallahu'alam
Youtube;https://www.youtube.com/watch?v=kFGd7hMdNvI
Facebook;https://web.facebook.com/UstadzAmmiNurBaits
#kitab #hadits #taman #shalih