JAKARTA, KOMPAS.TV - Sebelumnya Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan masyarakat terpaksa harus membeli gas elpiji 3 kg dengan harga tinggi, bahkan sampai Rp25.000 per tabung. Bahlil juga menyayangkan adanya oknum yang mengoplos. Ini disampaikan usai pertemuan di Istana Kepresidenan (4/2/2025).
Direktur Kebijakan Publik dari Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Media Wahyudi Askar mengatakan ada agen ini terafiliasi dengan partai politik dan sulit untuk dimusnahkan.
Di sisi lain, ada pula oknum masyarakat yang mengoplos gas elpiji. Maka menurutnya, kebocoran ini harus diselesaikan. Namun, untuk menyelesaikan ini dibutuhkan cara agar tidak merusak distribusi pasokan LPG 3 kg yang dilakukan pemerintah.
Media Wahyudi Askar mengungkapkan permainan pemilik pangkalan dengan pemda setempat ternyata juga berkaitan dengan momen Pemilu.
Ketika agen-agen nakal ini berkumpul, bisa saja mensupport salah satu kandidat. Hal ini nampak ketika ada kandidat yang membagikan gas elpiji 3 kg saat kampanye dan dilakukan di pangkalan atau bahkan di agen.
Praktik semacam ini yang merusak harga subsidi gas elpiji 3 kg yang seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat miskin.
"Jadi masyarakat tetap membayar biaya tambahan, dan biaya tambahan ini dinikmati oleh rente dan oligarki. Ini orang menikmati, menghisap darah dari orang-orang Indonesia, masyarakat miskin yang seharusnya mereka bisa mendapatkan subsidi dan membayar lebih murah untuk LPG 3 kg," ungkapnya.
Selengkapnya saksikan di kanal youtube KompasTV.
https://youtu.be/rO3za1498NA?si=azDmDn8mkQyS5pK3
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/572576/pengamat-ungkap-gas-elpiji-3-kg-oplosan-hingga-ada-agen-terafiliasi-parpol-rosi